Metro  

Imbas Kenaikan BBM Harga Panganpun Melonjak Naik

Pedagang melayani pembeli di Pasar Subuh Tradisional, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022). Jelang Ramadan harga komoditas pangan mulai mengalami kenaikan diantaranya harga cabai rawit dari Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu sedangkan cabai merah menjadi Rp50 ribu per kilogram, kenaikan tersebut dipengaruhi gagal panen akibat perubahan cuaca serta kurangnya pasokan komoditas. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.

Sudaryono menyebut telah mengimbau kepada pedagang pasar di bawah naungannya agar tidak latah menaikkan harga pangan terlalu signifikan dengan alasan BBM naik. Dia khawatir dengan kondisi ini, ada faktor psikologis yang bisa mengerek harga pangan.

“Kalau naik, kita berharap kenaikan itu hanya sebatas dari kenaikan biaya logistik yang menurut perhitungan kami besarannya 2-3% dari total harga, sehingga kalau (BBM) naik 30%, total kenaikannya tidak terlalu signifikan jika dibanding harga dari komoditi tersebut,” bebernya.

Baca Juga :  Diam-Diam, Harga Pertalite dan Pertamax Naik

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menambahkan komoditas pangan yang paling rentan mengalami kenaikan akibat harga BBM naik adalah telur dan daging ayam maupun sapi. Pasalnya biaya produksi pertanian dan angkutan akan meningkat.

“Sudah mulai terlihat misalnya dari beras, kemudian telur, ayam, cabai, terutama cabai rawit, daging sapi dan itu adalah komoditas yang rentang mengalami kenaikan harga akibat BBM naik baik Pertalite maupun Solar terutama,” imbuhnya.