“Apalagi Effendi Simbolon menyebut TNI sudah porak-poranda. Kalau TNI sudah porak-poranda, artinya Indonesia ini sudah hancur,” tegasnya.
Menurutnya, pernyataan Effendi Simbolon telah melemahkan keamanan negara dan membuat gaduh, sehingga berdampak masyarakat tak percaya kepada TNI atau Polri nantinya. Atas alasan itu, politisi PDI-P itu harus meminta maaf menemui Panglima TNI dan KSAD.
“Saya berharap, tak ada lagi pihak anggota dewan yang bikin gaduh. Terlebih lagi kemerdekaan Indonesia juga atas perjuangan TNI dulunya,” jelas Yudha.
Puluhan massa dari LiRA, PPM, Pemuda Pancasila, Himpunan Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI), serta Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) tak berhasil bertemu anggota DPRD Padang karena kunjungan kerja (kunker) luar daerah.
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menyatakan TNI seperti ‘gerombolan lebih-lebih ormas. Komentar itu menyulut protes anggota TNI di berbagai daerah, termasuk membuat emosi sejumlah ormas di Tanah Air.