Hal ini dinilai ironis karena Semen padang diproduksi di Padang sedangkan semen merek lain tersebut diproduksi di luar Sumatera Barat.
“Saya senang KPPU datang kesini. Tolong bapak awasi persaingan usaha semen di Sumatera Barat. Saat ini harga Semen Padang lebih mahal daripada semen merek lain yang diproduksi dari luar. Jika ini dibiarkan dikhawatirkan Semen Padang tidak mampu bertahan,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi melanjutkan, beberapa hal lain yang perlu diawasi adalah terkait dengan bisnis gambir.
Dimana Sumatera Barat merupakan penghasil 80% gambir nasional dan Indonesia merupakan penghasil 80% gambir dunia.
Namun harga jual gambir petani cenderung rendah dan petani tidak memiliki daya tawar dalam menentukan harga jual gambir.
“Kami akan membentuk BUMD di bisnis gambir sehingga diharapkan dapat meningkatkan persaingan antar pelaku usaha. Ia juga berharap KPPU dapat terus mengawasi sektor komoditas strategis Sumatera Barat tersebut,” kata dia.
Sementara itu, Kepala KPPU Kantor Wilayah I mendukung adanya upaya untuk meningkatkan peta persaingan usaha seperti dengan menghadirkan BUMD untuk berbisnis di sektor gambir.