Di segmen kedua, pendalaman visi dan misi dilanjutkan dengan urutan kesempatan pertama kepada paslon nomor urut 2, lalu paslon nomor urut 3, dan terakhir paslon nomor urut 1.
Debat ini mendapat beragam tanggapan dari masyarakat, termasuk di media sosial. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa debat pertama ini membantu masyarakat menilai visi dan misi calon yang akan memimpin Pasaman. “Namun, menurut kami, penggunaan kata-kata seperti ‘bodoh’ terasa kurang pantas dalam debat publik,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan pasangan Welly-Anggit menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam pesta demokrasi kali ini. “Kami berkomitmen menerapkan politik santun dan tidak menjatuhkan kandidat lain, apalagi menggunakan kata-kata yang tidak pantas,” ujarnya. “Kami yakin bahwa pemimpin yang baik adalah yang berjiwa besar dan mampu menghargai lawan.”
Menurutnya, setiap tindakan akan dinilai oleh masyarakat. “Kami tetap berpegang pada prinsip demokrasi yang menjunjung rasa kekeluargaan dan kebersamaan,” pungkasnya.(***)