Berikut Mitos Mengerikan Fenomena Gerhana Bulan yang Wajib Diketahui, Paling Terakhir Bikin Merinding

kabarin.co – Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Fenomena astronomi langka ini akan terjadi pada Senin (7/8/2017) malam hingga Selasa (8/8/2017) dini hari.

Bagi kamu yang tinggal di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, gerhana bisa disaksikan mulai pukul 00.23 hingga 02.18 WIB. Sedangkan di Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, gerhana akan dimulai pukul 01.23 hingga 03.18 WITA.

Mitos Mengerikan Fenomena Gerhana Bulan yang Wajib Diketahui, Paling Terakhir Bikin Merinding

Sementara di Papua dan Maluku, gerhana terjadi mulai pukul 02.23 hingga 04.18 WIT. Selain fakta imliah, gerhana bulan kerap kali dikaitkan dengan mitos-mitos yang berkembang dari berbagai budaya di seluruh dunia.

Disadur dari berbagai sumber, berikut Tribun Style telah merangkum beberapa mitos populer terkait Gerhana Bulan yang akan terjadi malam ini.

1. Bulan Vs. Matahari

Jarita Holbrook, astronom budaya di Universitas Western Cape di Bellville, Afrika Selatan mengatakan: “Mitos favorit saya berasal dari orang Batammaliba di Togo dan Benin di Afrika,” katanya.

Dalam mitos itu, matahari dan bulan bertempur selama gerhana, dan orang-orang mendorong mereka untuk berhenti.

2. Kemunculan Naga

(ilmupengetahuan.org)

Orang-orang Tiongkok percaya bahwa seekor naga raksasa tengah menelan bulan pada saat gerhana.

Untuk menakuti-nakuti sang naga, orang dewasa akan menyembunyikan petasan untuk mengusir naga tersebut.

3. Serangan terhadap Raja di Bumi

(gatra.com)

Menurut E. C. Krupp, direktur Observatorium Griffith di Los Angeles, California, zaman kuno menyakini apa yang terjadi di bulan mempengaruhi Bumi. Dalam budaya Mesopotamia, orang-orang memandang gerhana bulan sebagai serangan terhadap raja mereka.

“Untuk mengantisipasi gerhana, mereka akan memasang seorang raja pengganti yang akan menanggung risiko serangan apa pun.”

“Dia akan diperlakukan dengan baik layaknya raja. Sementara itu, raja yang sebenarnya berpura-pura menjadi seorang warga biasa.”

“Begitu gerhana bulan itu usai, pengganti raja biasanya lenyap begitu saja.”

Krupp menyebutkan kemungkinan pengganti raja itu telah dibunuh atau diracun.

4. Bulan dimakan Batara Kala

(ilmupengetahuan.org)

Di Indonesia, tepatnya di Bali, pada saat gerhana, dipercaya bahwa matahari atau bulan tengah dimakan raksasa yang tengah marah.

Begitu pula di beberapa daerah di Jawa hingga kini.

Gerhana bulan merupakan pertanda datangnya Batara Kala dan gelapnya bulan adalah pertanda raksasa sedang memakannya.

Untuk mengusir sang raksasa, warga akan menabuh lumpang (tempat penumbuk dari besi) dengan harapan suara tersebut menakuti Batara Kala.

5. Orang Hamil harus waspada

(ilmupengetahuan.org)

Para wanita hamil mengolesi perut mereka dengan abu sisa pembakaran dengan harapan anak yang dikandung tidak dimakan sang raksasa.

Wanita yang tengah hamil diharuskan berada di dalam rumah selama gerhana berlangsung.

Jika wanita hamil keluar rumah saat gerhana maka saat lahir anaknya akan lahir buta atau memiliki bibir sumbing. (wck/trb)

Baca juga:

BMKG: Tidak Akan ada Gerhana Matahari Cincin di Indonesia Besok

Pada 21 Agustus 2017 Akan Terjadi Gerhana Matahari Total

Jadwal Gerhana Matahari Cincin di Bengkulu