Mencuatnya nama Ibas sendiri lantaran dalam buku catatan Setya Novanto ditulis dengan istilah justice collaborator. Hal itu mulai ramai diperbincangkan saat Setya Novanto membuka buku tersebut pada saat sidang lanjutan Senin 5 Februari 2018.
Awak media yang mengerumuninya melihat isi buku itu. Ada satu lembar tertulis nama bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, dan Ibas.
Di atas dua nama itu tertulis justice collaborator. Nama Nazaruddin berada persis di bawah tulisan. Di bawah nama Nazaruddin, Setya menggambar dua tanda panah. Tanda panah berwarna hitam dan tertulis nama Ibas. Ada juga tanda panah berwarna merah di bawah nama Ibas dan tercantum angka US$500 ribu.
Ma’mun mengatakan, baik penyebutan nama SBY atau pun Ibas wajar-wajar saja. Sebab, Ibas sempat menjadi Ketua Fraksi Demokrat usai Jafar Hapsah, sedangkan SBY merupakan Kepala Negara saat proyek tersebut berlangsung.
“Jafar Hapsah hanya sebentar dan digantikan Ibas (Ketua Fraksi Demokrat). Jadi wajar saja kalau ada orang mengaitkan Ibas dan SBY dalam kasus e-KTP, gitu,” tuturnya.