Givo menambahkan, temannya Irham langsung menelepon Kepala DLH dan mendapatkan respon yang kurang bagus. Nada suara bicara yang meninggi dan dilarang mengambil gambar membuat dirinya dan temannya tersebut mengurungkan niat untuk mengambil gambar.
Terkait hal itu, Ketua PFI Padang Zulkifli, yang tengah berada di Jakarta mengatakan, tindakan tersebut bisa dikatakan telah menghalang-halangi pekerjaan jurnalistik.
“Teman-teman pewarta melakukan tugas jurnalistiknya, jika alasanya karena takut publikasi TPA mengurangi nilai Kota Padang dalam Adipura saya rasa tidaklah tepat. Dari dahulu belum pernah ada larangan terkait memotret di TPA baik bagi pewarta foto ataupun hobbies” kata Zulkifli, Rabu (28/2).
Ia menambahkan, tindakan semacam ini jangan lagi sampai terjadi kedepannya, tugas jurnalistik kan salah satunya sebagai alat kontrol, jika untuk mengambil foto saja sudah dilarang seperti ini sama saja mengangkangi kebebasan pers dengan alasan yang tidak masuk akal.
“Jika benar TPA sedang dibenahi, bukankah itu bagus untuk diwartakan kalau Kota Padang sedang bersiap menyambut Adipura dengan membenahi TPA. Dan untuk tahun ini, World Press Photo memasukkan foto cerita tentang sampah sebagai salah satu nominasi untuk kategori Environment dalam World Press Photo Contest 2018,” jelasnya.