kabarin.co – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar Simanjuntak menyebut perguruan tinggi Islam sudah kehilangan nalar ilmiah terkait polemik larangan bercadar.
“Saya sayangkan Polemik furuiyah masih menjadi masalah di negeri yang mayoritas Islam, yang memang pada dasarnya berbeda beda. Padahal tidak ada larangan bercadar dalam Islam,” kecam Dahnil di Jakarta, Kamis (08/03).
Universitas Kehilangan Nalar Ilmiah Akibat Larangan Bercadar
Sikap Muhammadiyah terkait cadar tidak bersepakat namun Dahnil menyatakan tetap menghormati kelompok yang memiliki tafsir berbeda. Menurut dia keragaman memperlihatkan kekayaan khazanah Islam.
“Karena batas Aurat untuk Perempuan adalah wajah dan telapak tangannya, jadi terang dalam Fiqh yang dipahami Muhammadiyah tidak ada kewajiban mengenakan cadar,” ujarnya.
Kekecewaan Dahnil lainnya adalah larangan bercadar justru datang dari Universitas Islam. Seharusnya perguruan tinggi memahami dengan baik keberagaman tafsir dalam Islam.
“Bagi saya UIN Yogyakarta telah kehilangan peran vital dari Universitas yang merupakan rumah dari seluruh nalar ilmiah, setiap gagasan, ide dan pemikiran saling bertarung satu dengan lainnya untuk menunjukkan keunggulannya.” (arn)