“Sebagaimana doktrin pertahanan kita yang bermuara pada perang semesta, artinya kita tidak boleh melupakan core competency TNI AD, yaitu perang gerilya atau perang hutan, yang telah diakui oleh militer lain di dunia. Esensi dari perang gerilya adalah penguasaan wilayah hutan, gunung, rawa, sungai dan pantai, yang merupakan kontur utama tanah air kita. Jika kita menguasainya dengan baik dan disertai kemampuan gerilya yang tangguh, maka seluruh wilayah Indonesia akan menjadi killing ground bagi musuh yang mencoba menguasai negara Indonesia,” ujar Kasad.
Pembinaan dan pembangunan kekuatan TNI AD harus diselaraskan dengan pembinaan daerah pangkal perlawanan serta strategi perang gerilya yang ditopang dengan sistem interoperabilitas dan sinergitas antar kecabangan maupun fungsi-fungsi lainnya. Demikian juga dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta ancaman perang Hibrida yang kompleks dan dinamis tidak boleh dikesampingkan.
Kepada para peserta Apel Dansat Dan Rabinniscab TNI AD 2-18 ini, Kasad berpesan kepada seluruh Panglima Kotama, Komandan Satuan dan seluruh prajurit TNI untuk bersikap netral menghadapai Pemilukada serentak 2018.