Selain Aparatur Sipil Negara (ASN), Antoni bermimpi untuk membangun pusat penelitian disabilitas di Indonesia.
Alasan Antoni, Indonesia sebenarnya sudah banyak kemajuan untuk pemenuhan dan perlindungan hak difabel. Namun, kondisi masyarakat difabel di Indonesia, terutama dari kalangan akar rumput, masih jauh dari apa yang disebut dalam ungkapan living a good life.
Kaum difabel di Indonesia masih harus berpikir sendiri bagaimana caranya bisa terus berjuang di tengah lingkungan dan masyarakat yang masih memandang dengan sebelah mata.
“Implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas secara serius itu perlu. Mereka harus dilibatkan secara aktif dalam berbagai jenjang pembangunan di Indonesia,” tukas Antoni.
Tantangan Antoni dalam menjalani pendidikan
Sejak jenjang S-1 hingga S-3, Antoni selalu langganan meraih beasiswa. Ketika S-1, Antoni berkuliah di Universitas Andalas, Padang, dengan beasiswa Bung Hatta.
Kemudian S-2 dia menempuhnya di Griffith University Queensland dengan beasiswa disability package Australia Award dari Pemerintah Australia.