SALUT! Cuma Bisa Gerakan Kepala dan Jari, Alumni UNAND Ini Tuntut Ilmu S3 ke Australia

Selain Aparatur Sipil Negara (ASN), Antoni bermimpi untuk membangun pusat penelitian disabilitas di Indonesia.

Alasan Antoni, Indonesia sebenarnya sudah banyak kemajuan untuk pemenuhan dan perlindungan hak difabel. Namun, kondisi masyarakat difabel di Indonesia, terutama dari kalangan akar rumput, masih jauh dari apa yang disebut dalam ungkapan living a good life.

banner 728x90

Kaum difabel di Indonesia masih harus berpikir sendiri bagaimana caranya bisa terus berjuang di tengah lingkungan dan masyarakat yang masih memandang dengan sebelah mata.

Baca Juga :  Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Laksanakan Penyerahan Brevet kepada 12 Orang Spesialis Patologi Anatomik

“Implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas secara serius itu perlu. Mereka harus dilibatkan secara aktif dalam berbagai jenjang pembangunan di Indonesia,” tukas Antoni.

Tantangan Antoni dalam menjalani pendidikan

Sejak jenjang S-1 hingga S-3, Antoni selalu langganan meraih beasiswa. Ketika S-1, Antoni berkuliah di Universitas Andalas, Padang, dengan beasiswa Bung Hatta.

Baca Juga :  Ombudsman RI Apresiasi Polri Rekrut Penyandang Disabilitas

Kemudian S-2 dia menempuhnya di Griffith University Queensland dengan beasiswa disability package Australia Award dari Pemerintah Australia.

banner 728x90