Kapolri Sebut Bom Surabaya Perintah ISIS yang Sedang Terdesak

Peran ISIS tersebut merupakan faktor pemicu dari luar. Sementara faktor pemicu dari dalam negeri, Tito mengatakan sebagai aksi pembalasan terhadap perlakuan yang diterima oleh pimpinan JAD, Aman Abdurrahman.

Aman sempat bebas pada Agustus lalu isao mendapat remisi lima bulan. Tapi, belum sempat bebas,  Aman langsung dibawa oleh Tim Densus 88 dari Lapas Nusakambangan ke Jakarta untuk diperiksa keterlibatannya dalam sejumlah kasus teror bom termasuk di kawasan Thamrin, Jakarta.

Baca Juga :  Kualitas Udara di Riau Masuk Level Berbahaya

“Diduga ada pembalasan dari JAD karena pimpinannya Aman Abdurrahman yang Agustus lalu dibebaskan kemudian ditangkap kembali,” kata Tito.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kota Surabaya sejak Minggu (13/5) diguncang rangkaian serangan bom bunuh diri di tiga gereja. Bom pertama meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, disusul serangan bom ketiga di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.

Baca Juga :  Kapolri: Provokator Mengaku Dibayar, Total Uang Rp 6 Juta

Bom bunuh diri di tiga gereja itu membuat 13 orang tewas dan 41 orang luka-luka.