“Captain saya keluar, kemudian (mengatakan) ayo cepat, ayo cepat,” ucap pramugari cantik tersebut.
Akhirnya pramugari menyuruh para penumpang keluar tanpa memberi tahu agar tetap tenang. Akibatnya, penumpang berdiri dan berdesak-desakan menuju jendela darurat. Selanjutnya, para penumpang merusak pintu jendela darurat dan loncat melalui engine pesawat.
“Ayo bapak ibu cepat keluar, tanpa (mengatakan) tenang. Akhirnya (penumpang) di belakang berdiri, semua panik. Ada beberapa penumpang yang membuka jendela darurat,” imbuh pramugari itu di depan petugas.
Akibatnya, sebanyak delapan orang penumpang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit AURI Pontianak untuk mendapatkan perawatan intensif.
Delapan korban yang dilarikan ke rumah sakit yakni Purnama Sari, Musanip, Dja P Ban Hin, Suwarni Nganri, S Fendi, Rusli, Fikri dan Iyan Wijaya.
Sementara Frantinus Nirigi langsung diamankan dan diperiksa secara intensif. Pria asal Wamena Papua itu kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Ia juga di-blacklist sehingga tidak bisa lagi naik pesawat Lion Air seumur hidup.