“Setelah itu saya lakukan komunikasi dengan orang-orangnya Cak Imin. Saya kan bukan calon dari PKB kenapa harus ke PKB nanti orang-orang Golkar sangka saya calon dari PKB, sebab itu saya menemui orang-orang yang dianggap berpengaruh terhadap Cak Imin ada berapa orang saya temui,” katanya.
Mahfud menjelaskan, pada Rabu (8/8) malam dirinya kembali diundang Pratikno ke kediamannya. Di situ juga ada Teten Masduki. Mahfud kemudian diberi tahu bahwa esok hari akan diumumkan cawapres Jokowi.
“Sudah diputuskan Pak Mahfud. Sekarang semua sudah disiapkan. Upacaranya nanti berangkat dari Gedung Juang Pak Mahfud naik sepeda motor bersama Pak Jokowi bonceng. Pak Jokowi yang di depan. Terus saya bilang kenapa tidak naik sama-sama saja, saya satu pak Jokowi satu. Tidak kata Pak Teten nanti enggak bagus kalau misalnya Pak Mahfud terus belok ke kiri pak Jokowi belok ke kanan itu difoto sama wartawan jelek tuh katanya,” cerita Mahfud.
Kemudia, kata Mahfud, pada Kamis (9/8) Mahfud kemudian ditelepon Seskab Pramono Anung. Saat itu Pramono meminta Mahfud segera menyerahkan daftar riwayat hidup secara lengkap. Pasalnya, saat deklarasi nama harus sama persis dengan yang ada di daftar riwayat hidup.