Pemerintah Harus Cermat Menghadapi Gejolak Nilai Tukar dan Kenaikan BBM di Tahun Politik

Menteri ESDM Ignatius Jonan mengumumkan rencana kenaikan harga BBM jenis premium ini di Hotel Sofitel Bali sekitar pukul 17.00 WITA. Selang 30 menit kemudian keputusan ini dianulir.

“Stabilitas politik merupakan variabel utama bagaimana sebuah kebijakan dilaksanakan atau tidak. Ini menurut saya hal yang biasa, stabilitas politik sebagai variabel penting,” kata Dani.

Baca Juga :  Emas Adinda Dan Masa Depan Cerah Perenang Indonesia

Ia menjelaskan dalam empat tahun terakhir tingkat inflasi Indonesia terjaga namun ditengah depresiasi nilai tukar dan kondisi tekanan ekonomi internasional, tentu ini menjadi persoalan luar biasa. Salah satu yang menjadi sorotan adalah daya beli masyarakat dan ketahanan ‘stamina’ ekonomi hingga 2019 mendatang.

“Maka akan ada rasionalisasi harga akibat kenaikan sementara biaya operasional meningkat.”

Baca Juga :  Fachrul Razi & Ida Fauziah Merapat ke Istana Jelang Pengumuman Menteri Jokowi

Lebih lanjut Dani mengatakan perlu ada hitungan yang cermat terkait harga BBM. Skenario September-Oktober-November berdasarkan analisa 3 bulanan sekali harus diperhatikan dengan seksama. Kalau daya tukar misal sampai Rp 17 ribu per US $, berapa anggaran yang dibutuhkan pemerintah kalau misal harga BBM premium dan solar tidak dinaikkan.