Pada kesempatan yang sama, Dakun menyatakan pidato Prabowo itu seolah-olah menyinggung masyarakat miskin. Dia berharap suasana tetap damai menjelang Pilpres 2019.
“Saya asli dari Boyolali. Kami merasa tersinggung dengan ucapan Pak Prabowo, bahwa masyarakat Boyolali itu kalau masuk mal atau masuk hotel itu diusir karena tampangnya itu tampang Boyolali. Sekalipun di situ kesannya menyinggung orang miskin karena ini masyarakat Boyolali atau masyarakat Jawa, khususnya, kan sensitif, artinya mereka kadang-kadang ada yang ketawa tapi ketawanya itu grupnya siapa. Sementara kami mengharapkan cinta damai, karena begitu-begitu sudah nggak usum kalau orang Jawa bilang,” tuturnya.
Dakun merupakan warga asal Boyolali namun di Jakarta sejak 1992. Dia melihat video Prabowo itu dari YouTube.
“Tadi siang jam 11 sebelum Jumatan (lihat videonya),” ujarnya.
Tim Prabowo telah menjelaskan bahwa potongan video itu telah dipelintir dan pada intinya Prabowo bicara soal kesejahteraan. Tapi Dakun kembali tetap menegaskan bahwa pidato tersebut tidak boleh menyinggung hal-hal sensitif.