Tim Prabowo-Sandi telah melaporkan Indonesia Barokah ke kepolisian. Mereka menganggap tabloid tersebut sangat menyudutkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
Direktur Materi dan Debat BPN, Sudirman Said menduga peredaran Tabloid Indonesia Barokahdilakukan secara sistematis oleh orang yang memiliki dana besar. Dia pun memastikan tabloid itu bukan dibuat oleh pihaknya lantaran beberapa artikelnya menyudutkan capres-cawapres yang mereka usung.
Sejauh ini, Dewan Pers sudah melakukan investigasi terhadap alamat yang tercantum. Tapi, tidak ada hasilnya. Alamat tersebut diduga fiktif karena tim Dewan Pers yang terjun ke lokasi tidak menemukan kantor redaksi.
Perihal isi, Dewan Pers juga menyebut Tabloid Indonesia Barokah memuat tulisan-tulisan yang bersifat opini dan menghakimi salah satu paslon. Selain itu, konten yang dimuat juga bukan hasil peliputan, melainkan mengambil sejumlah berita yang sudah tayang sebelumnya di media lain.
Sementara itu, Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Aria Bima menyatakan peredaran Tabloid Indonesia Barokah bukan berasal dari kubunya. Dia menegaskan kampanye dengan menyebarkan selebaran atau tabloid bukan cara mereka.