Sebagai orang yang pernah bertarung pada pemilihan Gubernur Jateng 2018, Sudirman meyakini itu bukan sikap warga Semarang, bukan pula sikap umat Islam Semarang. Lebih lagi bukan sikap kolektif takmir Masjid Kauman.
“Masjid Kauman punya sejarah panjang, pasti para pengurusnya memiliki kebijakan, keluasan pikiran, dan hati. Saya tidak percaya kalau mereka tega melarang-larang,” ujarnya.
Sebelumnya, pada waktu pemilihan gubernur, Sudirman penah dua kali salat jumat di masjid Kauman. “Saya mau duduk di barisan tengah karena masuk terlambat, oleh pengurusnya malah dibawa ke mihrab, duduk sebalahan dengan Imam,” ungkapnya.
Selesai shalat diajak makan siang oleh seluruh takmir. Sambutan warga juga luar biasa. Karena itu, dia menyayangkan sampai terjadi larangan salat Jumat terhadap Prabowo. “Saya kok menduga ini justru ada pihak lain yang mempolitisasi salat Jumatnya Pak Prabowo,” tegasnya. (epr/oke)
Baca Juga:
Mardani: Kawal Kemenangan Prabowo-Sandi dari TPS Terdekat
Tim Prabowo Sebut Penahanan Ahmad Dhani Sudah Dirancang
Prabowo Sebut Menkeu “Menteri Pencetak Utang”, Kemenkeu Sakit Hati