Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu menyatakan, tak benar dia menyampaikan aspirasi kepada Rommy tentang pencalonan Haris Hasanuddin sebagai Kepala Kanwil Kemenag Jatim. “Sama sekali tidak benar, makanya silakan tanya ke Mas Rommy karena saya takut ada orang yang mengatasnamakan saya,” ujarnya.
Nama Khofifah dan Asep Saifuddin Chalim terseret dalam kasus dugaan suap jual beli jabatan setelah Rommy mengaku hanya membantu mempromosikan orang yang dianggap layak menjadi Kepala Kantor Wilayah Jawa Timur.
Menurut Rommy, apa yang dilakukannya hanya menyampaikan aspirasi. Terlebih, Haris Hasanuddin sebelumnya direkomedasikan salah satunya oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. “Contoh, saudara Haris Hasanuddin. Memang dari awal, saya menerima aspirasi itu dari ulama seorang kiai, Kiai Asep Saifuddin Halim. Dia seorang pimpinan pondok pesantren besar di sana,” kata Rommy di kantor KPK, kemarin.
“Dan kemudian Ibu Khofifah Indar Parawansa, misalnya. Beliau gubernur terpilih, yang jelas-jelas mengatakan, ‘Mas Rommy, percayalah dengan Haris, karena Haris ini orang yang pekerjaannya bagus’,” kata Rommy, seraya menirukan pernyataan Khofifah.