Ia menilai bukan hanya Demokrat yang harus menanggung dampak dari permainan politik identitas selama ini. Menurut dia, Gerindra juga terkena dampak yang sama, sehingga tidak memperoleh suara yang memuaskan. Padahal, Gerindra mengusung Ketua Umumnya, yakni Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
“Bukan hanya Demokrat yang jadi korban isu identitas, tetapi Gerindra juga enggak sadar kehilangan suara dari coat-tail effect,” tutur Andi.
Kendati demikian, Andi menuturkan partainya tetap bersyukur dengan perolahan 8 persen sejauh ini. Walaupun tak memiliki capres-cawapres, tidak memainkan politik identitas, dan tidak menggunakan kekuasaan sebagai penekan serta logistik yang minim, Andi menilai angka itu sudah cukup memuaskan.
“Kami akan menatap masa depan,” tutur Andi, yang pernah terjerat kasus sabu ini.
Pihak BPN Prabowo-Sandi sendiri belum menanggapi pernyataan Andi.
Hasil quick count Litbang Kompas, dengan jumlah suara yang masuk mencapai 87 persen, menyatakan bahwa Partai Demokrat meraih 8,03 persen suara atau berada di peringkat tujuh.