“Kita kan kita nggak bisa melihat, (tidak bisa) menilai bagaimana dalam hatinya Pak Prabowo seperti apa. Lihat kenyataannya saja gitu. Artinya apakah kemudian mau sevisi atau tidak sevisi itu ya artinya bukan menjadi urusan kita,” tuturnya.
Tapi, menurut Bernard, jika memang Prabowo masih satu visi dan perjuangan dengan Prabowo, dia mengajak Prabowo untuk tetap sama-sama berjuang. Dia pun memastikan tidak ada masalah antara PA 212 dan Prabowo.
“Kalau sudah berbeda visi, silakan cari arah perjuangan yang lainnya, artinya secara silaturahim kita nggak ada masalah dengan Pak Prabowo, ini masih menghormati beliau,” imbuhnya.
Sebelumnya, Prabowo telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan ini melenyapkan sekat-sekat koalisi yang menghalangi kedua kelompok.
Mulai saat ini, Megawati menegaskan tidak ada koalisi ataupun oposisi. Indonesia tidak mengenal istilah ‘koalisi’ ataupun ‘oposisi’. Menurut dia, perbedaan pendapat dalam berpolitik adalah hal yang biasa.
“Dapat dibilang, ndak ada koalisi, tidak ada oposisi di dalam sistem kenegaraan kita. Tapi kalau berbeda karena pilihan, itu silakan saja, sehingga yang namanya dialog itu sangat diperlukan,” kata Megawati setelah bertemu dengan Prabowo. (epr/det)