kabarin.co – Jakarta, Aksi demonstrasi menolak pengesahan revisi UU KPK dan RUU KUHP yang kerap terjadi berbagai daerah beberapa waktu selalu berujung bentrokan antara massa dan aparat kepolisian yang berjaga. Pemerintah dinilai seolah ingin menutup ruang kebebasan berpendapat dengan mengerahkan aparat kepolisian yang cukup banyak.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko membantah pemerintah ingin membatasi ruang aspirasi rakyat. Dia menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru ingin aksi demo tak dijaga aparat.
Jokowi Ingin Aksi Demo Tak Dijaga Polisi
“Tadi Presiden mengatakan, coba sekali-sekali polisi tidak perlu jaga itu demo,” ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Jokowi ingin aparat tidak memakai cara-cara lama dalam menyikapi pendemo. Termasuk tak lagi menggunakan barikade kawat berduri untuk mengadang massa.
“Ya mungkin tidak harus, karena gitu ada aparat keamanan, biasanya dibuat-buat demo itu. Menjauh aja aparatnya, kita perlu coba itu. Begitu anarkis baru kita datang,” ujar Moeldoko.
Keinginan Jokowi ini sudah dibahas secara tertutup dengan para pembantunya. Tidak tertutup kemungkinan harapan Kepala Negara akan diteruskan kepada Plt Kapolri, Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono.
“Baru tadi dalam rapat internal tadi Presiden mengatakan itu. Perlu kita coba kepolisian tidak rapat seperti itu. Ya mungkin ada cara baru yang perlu dikembangkan,” kata Moeldoko. (epr/lip)
Baca Juga:
Gelar Aksi Demo, Ribuan Buruh Kepung Gedung DPR
Demo di Kendari Ricuh, 1 Mahasiswa Tewas Kena Tembakan
Sejumlah Mahasiswa Dikabarkan Hilang Pasca Demo di DPR, Begini Kata Polisi