WNI tersebut kemudian pindah ke rumah sakit lain untuk melayani sebagai pengasuh, tanpa disadari menempatkan orang lain pada risiko infeksi.
Dia ditemukan oleh polisi di rumah sakit pada 24 Februari dan segera dikirim ke karantina dan diuji.
Dua hari kemudian, dia didiagnosis dengan virus dan sejak itu telah menjalani perawatan di bangsal isolasi.
Tapi, WNI tersebut bermain TikTok untuk menyiarkan langsung pengalaman itu dan mengungkapkan informasi wajah dan rumah sakitnya kepada pemirsa.
WNI yang tak diungkapkan identitasnya ini, memposting pesan “Mbak nya santuuyyy pdhl + kena virus CORONA” di halaman Facebook-nya.
Selama melakukan live streaming, dia bernyanyi riang, menunjukkan jarum infus di tangannya, dan memberikan resep medis di mana nama rumah sakit itu terlihat.
Di Taiwan, otoritas kesehatan tidak mengungkapkan nama rumah sakit yang merawat pasien yang terinfeksi virus untuk menghindari kepanikan yang tidak perlu baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
Video dan tangkapan layar dari streaming langsungnya sejak itu telah dibagikan cepat dan luas di media sosial di antara komunitas pekerja migran di Taiwan.