“Besarnya persentase mereka yang tak bergejala atau asimptomatik ini sangat berbahaya, kata Profesor Andrea Crisanti, profesor epidemiologi dan virologi di Universitas Padua dan Imperial College London, “karena pasien akan terus menjalankan kegiatan mereka sehari-hari lalu menulari sejumlah besar orang.”
Saat itu Merigliano dan Crisanti mengusulkan ide kepada Gubernur Veneto, Luca Zaia, untuk mengubah Vo’ Euganeo menjadi “laboratorium eksperimen yang unik di dunia.
“Kita memiliki kondisi yang unik untuk bisa memahami perilaku virus ini,” papar Merigliano.
“Ada sampel yang konsisten dari orang-orang yang dikarantina. Kita tahu status kesehatan mereka, kita bisa mengendalikan pergerakan mereka, dan tahu dengan siapa saja mereka berhubungan. Ini laboratorium sempurna!
Dengan persetujuan pemerintah setempat, pada tanggal 6 Maret, 12 hari sesudah pemeriksaan pertama, satu tim dari Universitas Padua datang untuk mengendalikan wabah di Vo’ Euganeo.
Saat itu, infeksi di Italia sudah mencapai 4.636 kasus terkonfirmasi, dengan 197 kematian.