Pernyataan Hadi Pranoto Yang Dibantah Oleh Para Pakar

Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Herawati Sudoyo mengatakan belum pernah mendengar bahwa Sars Cov-2 sudah bermutasi. “Saya justru belum pernah mendengar Sars Cov-2 sudah bermutasi sehingga menyebabkan terbentukya subtipe baru,” kata dia.

3. Covid-19 Baru Mati di Suhu 350 Derajat

Agung dan Herawati sama-sama menyangkal pernyataan Hadi tersebut. Agung mengatakan dari pengalamannya di laboratorium, virus penyebab Covid-19 sudah inaktif di suhu 120 derajat celcius.

“Selama ini kami pakai autoklaf yang 120 derajat, itu virusnya sudah inaktif,” kata Agung saat dihubungi, Ahad, 2 Agustus 2020. Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi benda menggunakan uap panas dan tekanan tinggi.

Baca Juga :  Ini kesalahan Yang Sering Dilakukan Saat Pemakaian Hand Sanitizer

Herawati Sudoyo mengatakan dibutuhkan pengetahuan mengenai struktur virus untuk mengetahui toleransi mikroorganisme itu terhadap suhu. Dia mengatakan virus memiliki membran pelapis ganda yang terdiri dari lipid dan protein.

Pendiri Eijkman ini mengatakan zat yang menyelubungi virus itu akan larut bila dipanaskan. Dan dalam kasus virus penyebab Covid-19, pendiri LBME Eijkman ini menyebut Hadi keliru. “Hasil studi menyatakan bahwa pada suhu 56 derajat celcius, membran akan rusak,” ujar dia.

Baca Juga :  Membeludaknya Jamaah Sholat Idul Adha 1441 H Di Masjid Hagia Sophia

4. Tes Digital Teknologi Murah Seharga Rp 10 Ribu

Herawati Sudoyo mengaku tak mengetahui ada tes Covid-19 bernama digital teknologi seperti yang dikatakan Hadi hanya bertarif Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu. Dia mengatakan tenaga medis di dunia menggunakan Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction. “Itu juga yang digunakan di Indonesia,” kata dia.