Masyarakat DKI Jakarta banyak memproduksi minyak jelantah, namun mayoritas masih membuangnya ke selokan atau tanah sehingga berisiko mencemari lingkungan. Dampak pencemaran dari jutaan liter limbah minyak jelantah yang tidak terkelola ini adalah saluran air menjadi mudah tersumbat sehingga rentan banjir, ekosistem rusak, serta muncul banyak penyakit karena kualitas air yang buruk.
Dilansir melalui instagram resmi @donasijelantah, yang menjadi menarik program #JelantahBawaBerkah yang dipelopori oleh Tunasmuda Care (T.Care) adalah dengan minyak jelantah dari rumah tangga bisa sedekah untuk anak anak yatim.
Menariknya, berdasarkan survey yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, 75% masyarakat mengaku bersedia untuk mengumpulkan dan menyetorkan minyak jelantah sebagai sedekah. Dengan sistem pengumpulan yang tepat (sebagai sedekah), penawaran (supply) minyak jelantah di DKI Jakarta dapat mencapai 4,5-6 juta liter setiap bulannya.