Alasan kedua Erizal ialah mustahil elektabilitas Mulyadi-Ali Mukhni 49,5 persen. Ia membandingkan angka elektabilitas itu dengan angka kemenangan Gamawan Fauzi pada Pilkada Sumbar 2005.
Alasan ketiga Erizal ialah tingkat popularitas Nasrul Abit yang terlalu jauh dengan elektabilitasnya. Berdasarkan hasil survei Poltracking, popularitas Nasrul Abit 85,5 persen, Mulyadi 82,5 persen, Mahyeldi 81,3 persen, dan Fakhrizal 53,4 persen. (*)