“Karena kita semua tahu bahwa setiap jemaah umrah itu, biasanya hanya punya waktu sembilan hari beribadah dan itu sudah termasuk perjalanan pulang dan pergi. Kalau mereka dikarantina 5 hari di tanah suci, kapan mereka memiliki waktu ibadah, melaksanakan solat berjamaah di masjdil haram dan juga untuk berziarah ke makam Rasulullah di Masjid Nabawi?” tutur Andre.
“Oleh karena itu saya mengusulkan pemerintah mengadakan program vaksin booster berbayar untuk jemaah umrah. Kita semua tahu karantina di tanah suci itu kan 5 hari di mana biaya hotel tetap ditanggung oleh jemaah umrah. Demi ditiadakannya karantina 5 hari di Tanah Suci, saya rasa jemaah umrah tidak akan keberatan untuk mengikuti program booster berbayar ini. Yang sudah mendapatkan vaksin sinovac 2 kali bisa mendapatkan booster Morderna atau Pfizer,” sambungnya.
Untuk diketahui, Arab Saudi memakai vaksin COVID-19 jenis Moderna, Pfizer, Astrazeneca dan Johnson and Johnson sebagai langkah penanganan COVID-19. Vaksinasi dengan jenis vaksin di atas diakui oleh Saudi.