Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menyampaikan, inflasi merupakan peningkatan harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi dapat merusak perekonomian masyarakat.
“Saat ini harga bahan pangan merangkak naik, ditambah kenaikan minyak goreng dan BBM. Ini tentu akan mempersulit masyarakat. Untuk itu, kita canangkan penanaman bawang merah. Hal ini dilakukan agar masyarakat tani semakin giat dan meningkatkan produksi pertanian terutama bahan pangan yang mempengaruhi inflasi. Bawang merah dan cabai merupakan salah komoditi pertanian yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Indonesia. Untuk itu perlu adanya gerakan nyata untuk pencegahan inflasi di Kota Bukittinggi,” ujar Erman.
Provinsi Sumbar, lanjut Erman, berada di peringkat kedua inflasi tertinggi di Pulau Sumatera. Bukittinggi dan Padang merupakan kota yang dijadikan indikator penilaian inflasi untuk Provinsi Sumbara.
“Apabila kita lihat produktivitas tanaman bawang merah di Kota Bukittinggi cukup tinggi dibandingkan daerah lain di Sumbara. Untuk itu, kita laksanakan kegiatan pencanangan gerakan menanam bawang merah di Kota Bukittinggi. Semoga dapat membantu warga dan meringankan beban mereka yang terdampak karena inflasi,” pungkasnya.(pp)