Fahmi menilai bahwa chemistry keduanya mempunyai dampak positif terhadap pembangunan TNI ke depan apabila Yudo benar-benar menggantikan Andika.
Menurut dia, dengan tidak adanya keributan pergantian panglima TNI akan memudahkan dan mempercepat agenda konsolidasi.
“Tanpa harus direpotkan dengan agenda-agenda harmonisasi, pemulihan stabilitas dan perombakan jajaran secara drastis di awal,” kata Fahmi.
Di sisi lain, Fahmi mengatakan bahwa peluang Yudo menggantikan Andika juga harus dilihat dari berbagai indikator kepemimpinannya di TNI AL.Dalam konteks kepemimpinan, Fahmi menilai Yudo telah mewujudkan dalam berbagai produk program dan kebijakan.
Beberapa di antaranya, pembangunan Satuan Pendidikan (Satdik) I di Belawan, Satdik II di Makassar dan Satdik III di Sorong.Terobosan kebijakan ini dianggap sebagai sejarah bagi TNI AL yang tak lagi Jawasentris dalam pola pendidikan.
“Dari sisi pembangunan disiplin dan kepatuhan hukum, Yudo Margono sejauh ini juga telah menunjukkan sikap tegasnya terhadap kasus-kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oleh oknum-oknum prajurit,” ucap dia.