Kabarin.co – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Moskwa akan melakukan apa saja untuk mengakhiri perang Ukraina secepat mungkin.Pernyataan tersebut disampaikan Putin saat berbincang dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pertemuan tingkat tinggi di Samarkand, Uzbekistan.
“Saya tahu bahwa era hari ini bukanlah era perang, dan saya telah berbicara dengan Anda di telepon tentang ini,” kata Modi kepada Putin.
Saat Modi menyampaikan itu, Putin mengerucutkan bibirnya, meliriknya, dan kemudian menunduk sebelum menyentuh rambut di belakang kepalanya.
Putin lalu mengatakan kepada Modi bahwa dia mengerti Presiden India itu memiliki kekhawatiran tentang Ukraina.
Namun, ucap Putin, Moskwa melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mengakhiri konflik.
“Saya tahu posisi Anda dalam konflik di Ukraina, kekhawatiran yang terus-menerus Anda ungkapkan,” ujar Putin.
“Kami akan melakukan segalanya untuk menghentikan ini sesegera mungkin,” sambungnya.
Putin menyampaikan hal tersebut ketika arah konflik di Ukraina berbalik, di mana pasukan Rusia mengalami serentetan kekalahan.
Pasukan Rusia dilaporkan mundur di sejumlah wilayah setelah tentara Ukraina melancarkan serangan balik, terutama di dekat Kharkiv.
Bendera Ukraina kembali berkibar di puluhan pemukiman setelah tentara Kyiv merebut kembali sejengkal demi sejengkal tanah dari pasukan Rusia.
Pasukan Ukraina berharap mampu untuk memukul mundur tentara Rusia keluar dari semua wilayah Ukraina.
Di Kota Izium yang baru-baru ini direbut kembali oleh pasukan Ukraina, ditemukan kuburan massal.
Berbicara di Telegram pada Jumat sore, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan, dunia harus melihat apa yang ditinggalkan tentara Rusia.
“Lebih dari empat ratus kuburan berada di hutan dekat Izium. Kami masih belum tahu persis berapa banyak mayat di sana,” kata Zelensky.
“Rusia telah menjadi sumber terorisme terbesar di dunia, dan tidak ada kekuatan teroris lain yang meninggalkan begitu banyak kematian,” sambung Zelensky.
Dia menambahkan, Dunia harus bertindak. Rusia harus diakui sebagai negara sponsor terorisme.(pp)