Untuk itu, Gerindra saat itu tetap menerima pandangan yang dilayangkan kepada mereka mengenai sosok Anies.
Akan tetapi, kata Muzani, demi kepentingan dan kemaslahatan Jakarta, Gerindra menyampingkan kepentingan politik.
“Itu yang terjadi pada saat 2012 hal yang sama ketika kami mengusung Jokowi-Ahok. Kira-kira seperti itu,” ucap Muzani.
“Walaupun pada akhirnya Pak Prabowo dua tahun kemudian (2014) harus berhadapan dengan Pak Jokowi. Itu pun sama, suasananya itu,” ujar dia.
Muzani menekankan bahwa Gerindra mementingkan kemasalahatan dan kepentingan umum di atas segalanya.
Dia pun menyampaikan pesan Prabowo ke kader, yakni mereka tak boleh mengharapkan sesuatu dari kebaikan yang sudah diberikan.
“Lupakan terhadap semua kebaikan yang sudah kita berikan kepada masyarakat, kepada rakyat, dan kepada bangsa. Karena sudah terlalu besar bangsa dan rakyat kita memberi kebaikan kepada kita. Nanti biar Allah yang membalas kebaikan kita. Itu pesan Pak Prabowo,” ujar Muzani.(pp)