Keluarga Gaspar, kata Lasarus, telah menerima kematiannya dengan lapang dada.
Cerita punya cerita, berdasarkan penuturan keluarga kepada polisi, Gaspar terlihat terakhir kali saat mengantar istrinya melahirkan ke RSUD Larantuka. Saat itu, Gaspar dan istrinya bertengkar hebat.
Gaspar yang penuh emosi, lanjut Lasarus, memutuskan pulang dan dinyatakan hilang sejak hari itu.
“Menurut keterangan keluarga, korban bersama keluarga dan istrinya baik-baik saja. Namun, saat di RSUD Larantuka korban sempat bertengkar dengan istrinya sehingga korban emosi dan pulang ke rumahnya,” ungkap Lasarus.
Gaspar sempat menumpang ojek ketika itu, tetapi minta turun di Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena. Setelahnya, dia tidak pernah pulang ke rumah dan dinyatakan hilang oleh keluarganya.
“Keluarga korban sempat berusaha untuk mencari Gaspar, namun tidak ditemukan,” terang Lasarus.
Saat melakukan identifikasi, keluarga mengenali ciri-ciri yang diungkap polisi mengenai Gaspar.
Di antaranya, terakhir kali mengenakan kaus hitam tulisan ‘I Love Bale Nagi.’ Lalu, memakai celana jin biru. Sementara, barang-barang bawaannya satu bungkus rokok Gudang Garam, satu buah korek api warna merah.