Belakangan, kawasan D inilah yang kemudian dikenal dengan nama Tanah Merah. Nama ini diberikan setelah lahan rawa di kawasan D itu diuruk dengan tanah galian yang berwarna merah. Lantaran terus dibiarkan, pemukiman padat penduduk di sekitar depo terus bertambah seiring banyaknya warga pendatang di Jakarta Utara.
Saat ini, bahkan rumah warga sudah menempel di dinding pembatas depo. “Jadi kalau dilihat sebelumnya masyarakat mulai mendekat di akhir 1980-an. Dan di hari ini begitu padatnya sampai masyarakat atau rumah-rumah masyarakat nempel di dinding pembatas Terminal Plumpang,” ucap Nicke.
Pada 2017, Pertamina akhirnya melakukan survei bersama PT Surveyor Indonesia untuk mendata lahan di Tanah Merah di sekitar Depo Plumpang, di mana di kawasan D itu kini sudah dipadati rumah penduduk dengan jumlah 34.700 orang dalam 9.234 KK.
Kontrak politik Jokowi dan Anies Saat Pilgub 2012, Joko Widodo (Jokowi) sempat melakukan kampanye dan kontrak politik dengan warga Tanah Merah. Kala itu, warga Tanah Merah belum mengantongi indentitas kependudukan DKI Jakarta karena menempati lahan Pertamina.