Sekelompok wanita Afghanistan melakukan aksi mogok makan di wilayah Cologne, Jerman. Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap apa yang disebut sebagai ‘apartheid gender’ di negara asal mereka yang kini dikuasai Taliban.
“Saat ini, perempuan Afghanistan tidak memiliki sekolah, universitas, mobil, restoran, semuanya dilarang,” ucap salah satu wanita Afghanistan yang melakukan mogok makan itu, Zarmina Paryani, saat berbicara kepada AFP, seperti dilansir pada Selasa (5/9/2023).
Paryani merupakan satu dari lima bersaudara, semuanya perempuan, yang melarikan diri ke Jerman tahun 2022 setelah ditangkap oleh Taliban karena menggelar unjuk rasa di Afghanistan
Satu wanita Afghanistan lainnya, Tamana Paryani, juga ikut dalam aksi mogok makan yang berlangsung selama 12 hari itu.
Tamana memposting gambar ke media sosial X atau Twitter yang menunjukkan spanduk bertuliskan: “Afghanistan harus diakui sebagai negara di mana terdapat aphartheid gender.”
“(Taliban) Menangkap, menyiksa, dan membunuh para aktivitas politik dan hak asasi manusia (HAM) setiap hari… namun dunia hanya diam,” sebut Zarmina dalam pernyataannya.