kabarin.co – Sangat mengherankan Presiden Joko Widodo (Jokowi), menempatkan Luhut Binsar Panjaitan dalam jabatan-jabatan penting di pemerintahannya. Sekalipun, beredar kabar Jokowi berhutang budi karena perusahaannya (atau anaknya) berkaitan dengan perusahaan milik Luhut.
Luhut, bekas militer yang terkesan rakus, di pemerintahan Jokowi seakan tak goyah. Setelah menjabat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, pada pergantian dia menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggeser Rizal Ramli. Padahal fokus program pemerintah Jokowi saat ini adalah maritim (laut), misalnya dengan merencanakan membuat tol laut agar lancarnya tranportasi.
Namun, di tangan Luhut pula cita-cita nawacita dan Jokwowi kandas. Luhut, membuka kembali proyek reklamasi Teluk Jakarta. Padahal proyek itu ditentang banyak kalangan masyarakat, bahkan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), memutuskan agar proyek reklamasi Teluk Jakarta dihentikan. Seakan tidak peduli tentangan itu dan suara rakyat, Luhut malah berpihak ke pengusaha (taipan/pengembang) rakus. Entah, apa jadinya pula dan apa yang diperbuatnya saat dia merangkap menjadi Menteri Energi Sumber Daya Mineral.
