“Cuma yg disayangkan sulitnya mencari musala di dalam stadion. Tadi kami salat di lorong. Gak ketemu musala,” kata Ryan yang ogah difoto ini.
Sementara Arian yang datang dari Bekasi mengatakan lebih ekstrem lagi. Baginya, selain perlu latihan keras, dia percaya segala sesuatu juga perlu minta campur tangan Tuhan. “Gimana Timnas kita mau menang. Buat shalat aja masih repot begini,” katanya.
Padahal habis salat dia rencananya mau berdoa untuk kemenangan Timnas. “Doa boleh kapan aja tapi ini afdolnya habis salat,” imbuh Arian.
Hal ini memang belum pernah ditanyakan langsung pada pengurus GBK. Namun jika benar, tentunya protes penggemar sepakbola ini perlu dipertimbangkan. Namun bisa jadi juga, Mushala dimaksud sudah disediakan, tapi saking besarnya GBK jadi penonton yang datang ke stadion belum mengetahui letaknya. Berfikir positif saja. (*/RMO)