Megahnya Mesjid Abu Bakar di Madrid, Memori Masa Keemasan Andalusia Tumbuh lagi

Fachada este del CENTRO CULTURAL ISLÁMICO y MEZQUITA DE MADRID (España), en el nº 4 de la Calle de Salvador de Madariaga, en el distrito de Ciudad Lineal. El edificio fue construido entre 1987 y 1992, e inaugurado el 21 de septiembre de 1992. La fachada es de mármol blanco. ------- East façade of the ISLAMIC CULTURAL CENTRE and MOSQUE OF MADRID (Spain), at 4 Calle de Salvador de Madariaga (street), in Ciudad Lineal district. Building was constructed between 1987 and 1992, and inaugurated on September 21, 1992. Façade is made of white marble.

kabarin.co — Pada masa lampau, Spanyol pernah menjadi pusat kekuasaan Islam di Eropa. Di bawah pemerintahan kekhalifahan Bani Umayah, kaum Muslimin berhasil membangun peradaban agung di bumi Hispania. Namun, masa keemasan Islam tersebut harus berakhir pada 1492.

Ketika itu, kaum Nasrani yang dipimpin oleh Raja Ferdinan dan Ratu Isabela memberi dua pilihan sulit kepada umat Islam Andalusia; tetap tinggal di Spanyol, tapi berpindah agama menjadi Nasrani atau pergi meninggalkan negeri itu. Perstiwa yang di kemudian hari dikenal dengan istilah Recon quista itu menjadi penanda berakhrinya era kejayaan Islam di tanah Iberia.

Baca Juga :  Diminta Cari Klub Baru, Presiden Real Madrid "Usir" Cristiano Ronaldo dari Bernabeu

Kini, perlahan tapi pasti, umat Islam di Spanyol kembali menunjukkan pertumbuhannya. Fenomena tersebut salah satunya disebabkan oleh terus bertambahnya Muslim migran dari negara-negara Islam di kawasan Afrika Utara ke Spanyol.

Hari ini, kita dapat menyaksikan dua masjid besar berdiri di ibu kota Spanyol. Dua masjid itu adalah Madrid Central Mosque atau (Masjid Agung Madrid) dan Islamic Cultural Center and Mosque of Madrid (Masjid dan Pusat Kebudayaan Islam Madrid).