Pangkostrad Hadiri Rapim TNI AD 2018 di Mabesad

Jenderal TNI Mulyono menegaskan, TNI AD harus memiliki kepedulian terhadap kondisi rakyat dan bangsa Indonesia agar terhindar dari krisi, apalagi sebagai tentara rakyat yang memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI. TNI AD  memiliki kewajiban untuk terlibat langsung dalam mengatasi permasalahan kebangsaan. Untuk itu, selain untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat, kerja sama TNI dengan pemerintah juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan nasional.

Baca Juga :  Kostrad Gelar Latihan Terjun Bebas Militer di Morowali

“Dinamika lingkungan strategis tadi tentunya tidak bisa dihadapi hanya dengan business as usual, akan tetapi harus dengan cara berpikir dan bertindak secara _extraordinary_ dan _out of the box_, seperti yang ditekankan oleh Panglima TNI,” jelasnya.

Oleh karenanya, selain terus menyiagakan kekuatan terpusat dan mengoptimalkan peran Komando Kewilayahan, TNI AD juga membangun kekuatan di Papua, Natuna, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan, untuk mengantisipasi eskalasi di kawasan regional dan di dalam negeri.

Baca Juga :  Satgas Yonif PR 328 Kostrad Amankan Kunjungan Kerja Menteri Keuangan RI di PLBN Skouw

Kasad juga menyampaikan,  TNI AD juga harus diperkuat dengan Alutsista dan Sistem Siber yang handal, memiliki interoperabilitas antar Angkatan dan sesuai dengan tipologi wilayah. Untuk mendukung tersebut, maka Fungsi Litbang harus diberdayakan secara optimal agar menghasilkan produk kajian yang memiliki nilai strategis, bermanfaat secara fundamental dan berkelanjutan.