kabarin.co – Pelatih timnas U-23 Indra Sjafri mengakui anak asuhnya lemah dalam mengantisipasi situasi bola-bola mati. Hal itu diungkapkan Indra usai skuad Garuda Muda ditahan Malaysia 2-2 dalam lanjutan Piala AFF U-23 di Stadion Nasional Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (20/2) petang.
“Kami memang kesulitan mengantisipasi bola-bola mati Malaysia terlebih setelah mereka open play,” kata Indra Sjafri usai pertandingan, Rabu (20/2).
Skuad Garuda Muda Lemah dalam Menghadapi Bola Mati
Garuda Muda sempat unggul dua kali lewat Marinus Wanewar menit 52 dan Witan Sulaeman menit 77. Keunggulan itu menjadi sia-sia akibat kesalahan antisipasi bola mati lewat dua gol balasan Malaysia yang dicetak Nik Akif Syahiran Nik Mat menit 61 dan Fayyadh Abdul Razak menit 86.
“Ada satu dua pemain yang tampil dibawah performa. Kemudian ada juga yang cedera sehingga ini menjadi pelajaran untuk laga selanjutnya,” ujar Indra.
Dengan hasil ini, Timnas Indonesia U-23 menempati posisi kedua grup dengan dua poin. Sedangkan Malaysia baru mengoleksi satu poin dari dua laga yang telah dijalani.
Striker Marinus Wanewar menyesalkan hasil imbang kontra Malaysia. Menurut dia, Skuad Garuda Muda seharusnya mendapatkan poin penuh tapi karena kesalahan mendasar kesempatan itu pupus.
“Kalau dibilang puas ya saya puas tapi kecewanya lebih besar karena kami gagal menang. Saya berharap kami lebih baik di pertandingan ketiga,” ujar Marinus.
Laga selanjutnya Indonesia akan menghadapi Kamboja yang kini tengah memimpin klasemen dengan tiga poin. Indonesia harus menang jika ingin membuka peluang lolos ke fase knock-out.
“Ini pelajaran berharga untuk pertandingan ketiga nanti,” ujarnya. (arn)
Baca Juga:
Dikunjungi Exco PSSI, Timnas U-19 dan U-23 Mulai Latihan dengan Metode Satu Pola
Alamaaak!!!! Timnas Senior Indonesia Dikalahkan Timnas Suriah U-23