Pemilik sembilan gelar juara dunia itu diyakini ingin mengembangkan dan men-set up motor sesuai dengan feel yang dia rasakan saat berada di atas trek. Sementara para insinyur Yamaha selalu berpatokan pada data-data yang mereka punya. Beberapa media menyebut keinginan Rossi justru kerap berseberangan dengan apa yang akan diaplikasikan oleh para insinyur ke motor.
Valentino Rossi punya gaya membalap yang berbeda dengan Vinales (atau Quartararo), yang membuat set up Yamaha untuk kedua rider itu tak selalu berhasil untuknya.
“Pastinya kami harus terus berkembang, saya masih punya masalah tapi saya tetap mengendarainya, saya punya gaya saya sendiri dan saya menikmatinya. Saya datang ke balapan ini dalam keadaan siap, karena saya tahu saya bisa meraih hasil bagus.”
“Saya senang untuk diri saya sendiri dan juga untuk tim saya, juga karena tahun lalu di Jerez berakhir buruk. Dan saya harap kami bisa menemukan solusi untuk mengikuti cara ini, menjadi lebih kuat dan tangguh di atas lintasan,” papar Rossi.