Jika alasan menjual adalah, keterbatasan anggaran atau perusahaan merugi selaku sponsorbutama tentu ini sangat membuat malu, mengingat PT. Semen Padang tidak mungkin merugi dalam hal berproduksi.
“Ini tentu membuat malu masyarakat Sumatera Barat. Jika klub yang membesarkan nama daerah dan mempromosikan produk PT Semen Padang disebut tidak ada uang dalam pengelolaanya,” ujar Verry Mulyadi.
Exco PSSI 2016-2020 ini mengatakan SPFC punya sejarah panjang dan merupakan klub kebanggaan Ranah Minang. Jika saham dijual ke pihak luar tentu klub bukan lagi menjadi kebanggaan Ranah Minang.
Seharusnya, saat ini SPFC harus semakin dibenahi mengingat perjuangan panjang yang telah dilalui sehinggar terhindar dari degradasi Liga 2.
“Seharusnya yang difikirkan saat ini adalah bagaimana membuat klub semakin bersinar dan bisa bersaing di kompetisi elit. Bukan malah menggadang-gadang penjualan saham klub,” tuturnya.
Verry sendiri tidak yakin, jika PT. Semen Padang saat ini tidak mampu membiayai klub.
“Ini perusahaan besar lo, masa membiayai satu klub saja tidak bisa. Aneh kan,” ketus Verry.