Kabarin.co, Pessel-Sebagian anak berutung lahir dalam keluarga yang berkecukupan. Dan, sebagian di anugrahi tulang yang kuat, untuk bisa mengapai cita-citanya.
Ikram masuk dalam poin ke-2! Putra pertama dari 6 bersaudara lahir dan besar di Tarusan, Pesisir Selatan dari keluarga sederhana.
Perjuangan sang kiper dalam mengapai mimpinya untuk mengenakan lambang garuda di dada, penuh dengan darah dan air mata.
Ikram mungkin tak seberuntung rekan sebayanya, yang tinggal di kota dan di sokong dengan materi yang berkecukupan.
Akan tetapi, itu tidak jadi halangan bagi Ikram untuk bisa berprestasi dalam meraih mimpinya.
Tinggal di kampung! Tentu tidak punya event usia dini yang masif dan kompetitif. Maka untuk bisa di pantau talent scouting!
Riki “Abak”, pelatih SSB Remaja Tarusan, yang di percaya oleh kedua orang tua Ikram dalam membinannya, sering membawa Ikram dan beberapa temanya ke Padang untuk mengikuti turnamen.
“Ia harus menempuh perjalanan 1 jam 30 menit (56 KM), dari kampungnya menuju kota Padang, untuk mengikuti turnamen usia dini” Pungkas Riki