Penasehat PBB Suriah : Beberapa Orang Ingin Segera Diselamatkan dari Aleppo

kabarin.co – Penasehat PBB dari Suriah, Jan Egeland menyatakan, beberapa orang ingin diselamatkan dari Aleppo. Bagi yang membutuhkan pertolongan dengan segera.

“Namun orang-orang yang terluka, sakit, anak-anak, termasuk anak yatim harus diutamakan untuk dilakukan evakuasi. Sebab mereka yang paling membutuhkan pertolongan,” katanya, Jumat, (16/12).

Utusan PBB, Staffan de Mistura, menyatakan ada 50 ribu orang yang berada di Aleppo, dikuasai oleh masyarakat oposisi. Ada 10 Ribu orang dievakuasi dari Idlib, sementara sisanya diamankan ke kota yang ada berada di kekuasaan Pemerintah Suriah.

Aleppo sekarang seperti kota yang terlantar, kota itu hanya ada banguna yang luluh lantah. Bekas reruntuhan tersebut berada di tanah-tanah. Beberapa hari kemudian, warga Suriah yang masih bertahan hidup di bawah tekanan bombardir akibat perang antara kelompok Pemerintahan Suriah.

Menlu AS John Kerr menyatakan, Pemerintah Suriah sudah melakukan pembunuhan massal di Aleppo. Ketua PBB, Stephen O’Brien. sudah melakukan rapat dengan dewan Keamanan PBB untuk melaksanakan pengevakuasi di Aleppo.

Kelompok yang bertahan di Syrian White dan kelompok HAM menuduh Rusia menyinggung sudah melaksanakan kejahatan perang yang berada di Suriah, Serangan ini sudah membunuh 1.207 penduduk yang ada, dan 380 diantaranya adalah anak-anak.

Kelompok yang membuat pesan dan dikirim ke PBB ada 304 daftar Rusia yang sudah melakukan serangan di Aleppo. Bulan pertengahan Juli dan Desember, Aleppo harus dibenahi oleh Rusia, dan harus dipertanggung jawabkan atas segala pertanggung jawabkan itu.

Wakil PBB yang ada di Rusia belum dapat diminta pertanyaan mengenaiserangan yang dilakukan di Aleppo. Akan tetapi, Rusia melakukan pembelaan dan ingin melakukan penghentian serangan di pertengahan Oktober.(nap/rep)

 

Baca Juga:

Tembaki Penduduk Aleppo yang Tengah Dievakuasi, Liga Arab Kutuk Presiden Assad

Sekelompok Dokter Suriah Imbau Diakhirnya Pengeboman dan Pengepungan di Aleppo

Rusia Memveto Rancangan Resolusi Dewan Keamanan PBB