Polisi Berjubah dan Kebingungan Polri Hadapi Demo 4 November

Nasional5 Views

kabarin.co, JAKARTA-Seperti yang telah diberitakan kabarin.co sebelumnya, kepolisian telah menyiapkan ‘pasukan khusus’ untuk mengawal jalannya demo besar-besaran 4 November besok.

Selain puluhan kompi pasukan Brimob bersenjata lengkap yang diperkuat oleh beberapa kompi Brimob dari luar daerah DKI Jakarta, Polri juga mengerahkan pasukan bersorban dan berpeci putih.

Telah disiapkan 400 anggota Brimob terpilih dari berbagai daerah untuk mengamankan jalannya aksi 4 November 2016 yang akan dimulai dari Masjid istiqlal menuju Istana Negara.

Mereka menggunakan atribut islami seperti sorban berwarna putih, kopiah haji dan tidak bersenjata. Pasukan yang berada di barisan terdepan itu bakal terus mengumandangkan dzikir dan melafalkan Asmaul Husna atau nama-nama Allah.

“Kami menyebutnya Tim Asmaul Husna,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M.Iriawan, Rabu, 2 November 2016. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono menjelaskan Tim Asmaul Husna merupakan pasukan yang disiapkan dari Brimob Nusantara.

Awi menuturkan hal ini merupakan terobosan kreatif dari Brimob Mabes Polri untuk mengamankan unjuk rasa tanpa kekerasan. “Kami kedepankan persuasif dulu,” katanya.

Tim (Asmaul Husna) semacam ini menurut Awi pernah diturunkan ketika berlangsung demonstrasi di Bandung dan Surabaya.

Upaya lain Polda Metro Jaya untuk mengamankan aksi massa seperti menempatkan 300 polisi wanita (polwan) berhijab sebagai garda terdepan dan negosiator dengan pendemo.

Diharapkan keberadaan polwan yang mengenakan kerudung mampu meredakan tensi pengunjuk rasa agar tetap menjaga situasi yang kondusif.

Polri dinilai kebingunan dan grogi hadapi aksi 4 November
Apakah langkah membentuk ‘pasukan bersorban’ yang dijuluki ‘Tim Asmaul Husna’ ini sudah tepat?

Seperti yang dilansir okezonecom, Ketua Presidium International Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian membatalkan rencananya memakaikan anak buahnya sorban dan jubah.

IPW berharap Polri tetap percaya diri, profesional, bangga menggunakan seragam kebesarannya dan jangan lebay. Ditambahkannya pula hal itu akan sangat merugikan Polri jika terjadi bentrok dan personal bersorban itu menjadi korban.

“IPW menilai, dalam menyikapi isu demo 4 November, Polri sangat grogi dan kebingungan,” kata Neta dalam pesan singkatnya, Rabu 2 November 2016 malam.

Bagi IPW Polri terlihat kebingungan seperti sempat beredar kabar bahwa aparat kemananan itu mengambil langkah yang dinilai tidak profesional dalam menghadapi demo itu.

“Hal ini ditandai dengan adanya perintah tembak ditempat dan akan memakaikan rok bagi polisi yang tidak berani melakukan tembak ditempat, yang kemudian pernyataan itu dibantah,” sambungnya. (mfs)

Baca juga:

Polisi Menyamar Pakai Sorban Putih, Pengamat: Jangan Jadi Provokator!

Jika Terjadi Sesuatu Saat Aksi 4 November, Jokowi Harus Tanggung Jawab!

Polda Metro: Rekayasa (Alih Arus) Pada Pelaksanaan Demo 4 November 2016