Rusia Tantang Amerika Adu Bukti Serangan di Suriah

kabarin.co – JAKARTA, Rusia menantang Amerika Serikat untuk adu bukti-bukti aktivitas mereka di Suriah. Tanggapan keras ini dilontarkan setelah media barat terus menerus menyalahkan Rusia atas kematian warga sipil, ledakan di rumah sakit setempat, dan digempurnya konvoi bantuan kemanusiaan PBB ke Aleppo.

“Kami selalu mengambil langkah terbaik untuk menghindari pengeboman terjadi. Jika ada informasi kami mengebom warga sipil, kami tentu akan melakukan penyelidikan,” ucap Dubes Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, saat ditemui awak media dalam konferensi pers rutin di kediamannya, Jakarta, Senin (3/10/2016).

Dia melanjutkan, “Tapi intinya sampai saat ini tidak ada bukti bahwa kami (Rusia) yang melakukan pengeboman (terhadap warga sipil di Aleppo, Suriah). Tapi banyak buktinya kalau AS yang melakukan.”

Galuzin membeberkan, salah satunya adalah pengeboman di RS Al Quds pada April 2016. Sekira 60 orang tewas, termasuk dokter anak dan para pasiennya. RS tersebut mempekerjakan sukarelawan dari badan amal medis Medecins Sans Frontieres (MSF).

Bukti lain ialah serangan udara koalisi antiteror pimpinan AS pada bulan September yang menewaskan 62 tentara Suriah di Deir Ez Zor. “Padahal mereka saat itu bilang ke kami kalau persiapannya memakan waktu dua hari, tetapi masih juga salah sasaran,” katanya.

Bahkan, jika mau membandingkan korban dan kerusakan perang, Rusia mempertanyakan kembali keterlibatan AS dalam penggempuran di Aghanistan pada 2001. Kala itu, AS begitu gencar menghabisi Taliban yang dianggap menyembunyikan pemimpin Al Qaeda, pascaserangan 11 September. (okz)

Baca Juga:

Diduga Memberangkatkan WNI ke Suriah, Polisi Tangkap 4 Tersangka Agen ISIS di Indonesia

Mabes Polri Tetapkan 4 Tersangka Perekrutan WNI ke Suriah

Amerika Dan Rusia Sepakat Perpanjang Waktu Genjatan Senjata Suriah