Setelah Adly Fairuz, Pengamat Politik Terkenal Arya Sandhiyudha Bergabung PKS Muda

Politik44 Views

kabarin.co – Jakarta, Adly Fayruz, aktor film Jodoh Wasiat Bapak baru-baru ini menjadi ikon baru PKS dari kalangan generasi muda. Setelah Adly, ternyata ada juga ikon PKS muda yang juga merupakan wajah yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Di Bangi Cafe, Pasar Minggu, dalam talk show yang diadakan Adly bersama Presiden PKS, M. Sohibul Iman, didampingi juga oleh tokoh muda lain yang juga wajahnya sering muncul di tayangan TV, yaitu Arya Sandhiyudha. Bedanya dengan Adly, Arya dikenal di TV bukan sebagai aktor, namun sebagai pengamat politik internasional.

Setelah Adly Fairuz, Pengamat Politik Terkenal Arya Sandhiyudha Bergabung PKS Muda

Sebagai informasi, Arya adalah Warga Negara Indonesia pertama yang meraih gelar Doktor di bidang Hubungan Internasional dari kampus Turki. Sejak menjadi kandidat Doktor, ragam TV nasional dan media menjadikannya pengamat politik internasional dan rujukan media TV dan cetak nasional ketika mengulas isu dinamika global dan hubungan internasional.

Ketika dimintakan keterangnnya apakah kedatangannya di acara itu akan berlanjut pada rencana pencalonan dirinya melalui PKS, Arya mengatakan masih dalam pertimbangan.

“Ini masih pertimbangan, tapi melihat Adly profesional juga bisa diterima di PKS, berarti partai ini cocok untuk jiwa muda dan nggak akan mematikan kecenderungan potensinya. Itu jaminan yang sangat baik,” papar Arya.

Ketika ditanya, bagaimana dengan alasan kecocokannya bersama PKS,

“Banyak banget figur dengan latar akademisi dan tradisi intelektual yang baik di PKS. Presiden PKS nya saja mantan Rektor (Universitas Paramadina-red). Kemarin di DKI juga sosok yang dicalonkan juga yang punya bobot emosional dan intelektual matang. Ini kecocokan pertama. Ini juga kebutuhan utama Indonesia,” jelas Arya.

Arya yang meraih Master nya dalam bidang Studi Terorisme dan Studi Pertahanan dari Rajaratnam School and International Studies, Nanyang Technological University, Singapura ini juga menjelaskan kecenderungannya tersebut. Dia menjelaskan bahwa meski nanti ikut pencalegan melalui PKS, Arya akan tetap menjadi dirinya sendiri, menjaga hubungan dengan semua parpol dan ormas.

Sebagai pakar hubungan internasional tidak bisa dipungkiri bahwa dia intens komunikasi dan interaksi dengan semua pimpinan parpol di Komisi I DPR RI. Hal tersebut yang harus tetap dirinya jaga. Menurut Arya, politik tidak boleh mengganggu silaturahim.

Selain itu Arya juga menjelaskan latar belakang keluarganya yang plural.

“Saya dan istri punya latar keluarga besar yang sangat plural, secara etnik, agama, ataupun afiliasi ormas dan parpol. Jadi ini melekat sebagai karakter, mindset, dan sikap dasar kami. Saya akan tetap menjaga komunikasi dengan semua golongan, sebagaimana akan tetap menjaga menjaga komitmen akademik dan kaidah intelektualitas dalam bersikap,” jelas Arya

Arya menegaskan bahwa nasionalisme adalah syarat agar Indonesia eksis dan kuat. Arya menegaskan bahwa kebhinekaan itu jangkar kekuatan NKRI, siapapun harus menjaganya. (red)

Baca Juga:

Politisi Senior PKS Mengimbau Presiden Jokowi untuk Meminta Habib Rizieq Pulang ke Indonesia

Politisi Senior PKS : Utang Indonesia Makin Mencekik

PKS: Tiga Tahun Jokowi-JK Masih Gagal di Bidang Ekonomi