Dijegal Prancis, Jerman Gagal Kawinkan Trofi Juara Dunia dan Juara Eropa

Kabarin.co – Jerman adalah salah satu negara tersukses di turnamen antarnegara. Meskipun demikian, tak mudah bagi mereka untuk mengulang prestasi double winners, yakni mengawinkan gelar juara Piala Dunia 2014 dan Juara Eropa 2016.

Jerman pernah memenangi dua turnamen berturut-turut, yakni Piala Eropa 1972, lalu Piala Dunia 1974. Hanya Spanyol yang pernah meniru catatan tersebut, bahkan melampauinya saat menjuarai Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012.

Die Mannschaft nyaris mengulang prestasi tersebut ketika merengkuh Piala Dunia 2014 lalu masuk semifinal di Piala Eropa tahun ini. Namun mereka gagal ke final setelah dihentikan tuan rumah Prancis 0-2 di Marseille, Jumat (8/7) dinihari WIB.

Walaupun begitu, Jerman masih tercatat sebagai negara dengan pencapaian terbaik di dua turnamen terbesar tersebut. Mereka empat kali jadi juara dunia dan empat kali runner-up, plus tiga kali juara Eropa dan tiga kali runner-up.

Dua gol yang dicetak Antonie Griezmann saat Prancis mengalahkan Jerman di babak semifinal Piala Eropa 2016 tercatat dalam sejarah baru. Kemenangan Prancis atas Jerman merontokkan dominasi Tim Panser dalam 58 tahun terakhir.

Griezmann mencetak gol pertamanya pada pertandingan tersebut melalui titik putih. Wasit Nicola Rizzoli menghadiahi Prancis tendangan penalti setelah Bastian Schweinsteiger menyebtuh bola menggunakan tangannya.

Sebagai eksekutor, Griezmann merubah papan skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Prancis di babak pertama. Dia bahkan menegaskan keperkasaan timnya usai menggandakan skor di babak kedua. Kemenangan Prancis 2-0 menyingkirkan Jerman dari turnamen.

Tak hanya sekadar mengantar Prancis ke final, gol Griezmann juga merontokkan dominasi Jerman yang tertanam sejak hampir 60 tahun lalu. Pasalnya, ini merupakan kemenangan pertama Prancis atas Jerman di pertandingan kompetitif, sejak Piala Dunia 1958.(*/dts)

Baca Juga
Dua Gol Griezmann Bungkam Jerman, Prancis Bertemu Portugal di Final Euro 2016
Curhat Manuel Neuer: Kekalahan yang Buruk, Kami Kurang Kejam di Lini Depan