Teka-teki Kenapa Jokowi Ingin Harga Daging Sapi Murah Akhirnya Terjawab

Agribisnis27 Views

kabarin.co – Pemerintah ingin menurunkan harga daging sampai Rp 80 ribu per kilogram, sejalan dengan keinginan dan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kenapa Jokowi keukeuh ingin harga daging di Indonesia turun? Alasan utama Presiden Jokowi menurunkan harga daging ternyata karena ingin menyaingi Malaysia.

Beberapa waktu lalu, orang nomor satu di Indonesia mengirimkan anak buahnya ke negara jiran, memantau daging sapi yang bisa dijual dengan harga Rp 70 ribu per kg.

“Pakai kamera HP mereka (anak buah Jokowi) potret harga di supermarket dan pasar rakyat. Memang harga daging di Malaysia itu Rp 70 ribu per kilogram,” ujar Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong di Jakarta, Sabtu (18/6/2016).

Lembong memaparkan Presiden Jokowi mengaku heran harga daging sapi di negara tersebut bisa sangat murah.

Sedangkan di Indonesia, Lembong memaparkan harga bisa melambung sampai Rp 120 ribu per kg.

Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang berlimpah seharusnya harga pangan di Indonesia tidak melambung dan selalu bergejolak jelang hari-hari besar keagamaan. Seperti saat ini harga daging sapi di Jakarta masih berada diatas Rp 100.000 per kilogram (kg).

Hal ini sangat timpang melihat harga di negara tetangga Malaysia yang menjual daging dengan harga Rp 56.117 per kg.

Hal ini pun menjadi perhatian khusus Menteri Pertanian Andi Amran dan coba melihat kemungkinan dari isu santer yang beredar bahwa di negara jiran itu justru harganya jauh lebih murah.

“Kami melihat kemungkinan di Malaysia, memang kami baru terima dari staf ahli kita yang membandingkan harga daging sapi basah disana Rp 56.117 per kg atau 3.300 ringgit Malaysia. Kami akan cek kebenarannya, kalau perlu besok kami utus ke Malaysia,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran saat rapat dengan Komisi IV DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu pekan lalu (8/6/2016).

Selain harga daging Amran juga membandingkan beberapa bahan pangan pokok lain seperti telur. Menurutnya, harga telur, minyak goreng di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan Malaysia.

“Kemudian telur ini menarik, seperti saya katakan, kita produksi dan kita ekspor tapi harganya masih tinggi dia (Malaysia) Rp 11.000 per kg sedangkan kita Rp 23.000 per kg,” kata Amran.

“Minyak goreng ini lebih menarik lagi, kita adalah produsen terbesar di dunia, mensuplai dunia, mensuplai Singapura. Tapi dia (Malaysia) lebih murah dari kita.”

Namun untuk harga ayam kampung, harga di Indonesia lebih rendah ketimbang Malaysia.Sementara harga bawang putih di Malaysia juga lebih rendah.

“Ayam kampung kita lebih menang Malaysia 36.000 per kg, kita 27.000 per kg, kemudian bawang putih Malaysia menang dengan 39.000 per kg kita 41.000 per kg,” tambah Amran.

“Jadi memang muncul pertanyaan, kalau Malaysia dan Singapura bisa kenapa kita enggak?” kata Lembong dalam kesempatan lain.

Terkait khusus terhadap harga sapi, di tempat yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediono memaparkan harga daging di Malaysia murah, karena hasil impor kerbau dari India.

“Jadi seandainya saya yang ditugaskan Presiden ke Malaysia, saya akan mengatakan itu (daging sapi Malaysia Rp70 ribu) adalah daging kerbau impor dari India,” papar Lembong. (mfs)