Para pimpinan Honda, saat itu (1956), sedang melakukan turing ke Eropa pun melihat ide, ada potensi jenis motor kompak ini untuk berkembang. Riset demi riset, mereka pun sepakat untuk menyajikan motor yang memiliki kepraktisan tingkat tinggi, mudah perawatannya, nyaman dikendarai dan mampu dikembangkan di masa depan.
Manifestasinya Honda Super Cub C100 (1958). Motor bebek dengan sejumlah solusi atas kebutuhan masyarkat kala itu. Mesinnya 50-cc 4-tak pada konstruksi rangka backbone. Kemampuannya untuk menjelajah lebih di atas motor bebek yang ada saat itu. Bahkan kenyamanannya mendekati motor naked bike yang saat itu berukuran besar. Ukuran pelek yang besar juga membuatnya andal di jalan lebih dari jenis skuter. Potensi pengembangan desain? Lihat saja Supra GTR150 yang ada sekarang, DNA bebeknya mengalir dari C100.
Mesin 4-Tak
Mesin 4-Tak (4-stroke) merupakan inovasi di era itu. Honda mungkin bukan yang pertama mengaplikasikannya di motor roda dua. Namun untuk bebek, merekalah yang pertama. Mesin ini merupakan unit 1-silinder 49 cc dengan kemampuan produksi daya 4,5 daya kuda. Pendinginnya udara, dan sistem penghasil energi listrik adalah magnet dengan platina untuk mendukungnya di sektor pengapian.