Terobosan Baru PSSI, Peserta Kursus Lisensi C AFC akan Ditempa di Pusat Pendidikan Militer

kabarin.co – PSSI akan menerapkan disiplin yang lebih keras dalam kursus kepelatihan Lisensi C AFC gelombang kedua yang akan digelar sekitar bulan Mei mendatang. Hal ini, tak terlepas dari instruksi Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.

Anggota Exco PSSI, yang juga Ketua Komite Teknik dan Pengembangan, Refrizal, mengatakan, kursus kepelatihan diharapkan tak hanya soal belajar hal-hal yang bersifat teknis semata, tapi juga upaya pembentukan karakter para calon pelatih tersebut.

Disebutkannya, penekanan ini setelah Ketum PSSI melakukan sidak ke Training Camp Kursus Lisensi C AFC gelombang pertama di Sawangan. Saat itu, Ketum PSSI menemukan hal-hal yang cukup membuatnya kecewa, misalnya peserta seenaknya merokok, atau kebersihan yang kurang terjaga.

“Karenanya Ketum instruksikan agar dalam pelatihan berikutnya ditingkatkan kedispinan dan membangun mental yang lebih baik kepada semua peserta. Karena pelatih adalah sosok yang harus jadi panutan dan teladan bagi para pemain.”ujarnya kepada kabarin.co, Selasa.

Karena itu, menurut Refrizal, pihak Komite Teknik dan Pengembangan yang bertanggungjawab mengurus setiap kursus kepelatihan ini, akan merumuskan strategi agar soal kedisplinan dan pembangunan karakter ini bisa masuk dalam materi yang disampaikan kepada peserta.

Selain itu, menurut anggota Komisi XI DPR-RI ini, tempat pelatihan juga akan diarahkan ke pusat-pusat pendidikan militer, yang tentunya punya fasilitas-fasilitas yang representatif untuk mengadakan Kursus Kepelatihan Lisensi C AFC.

Ditambahkan Wakil Ketua Komite teknik dan Pengembangan, Verry Mulyadi, saat ini pihaknya tengah mendata dan menjajaki prasarana pendidikan militer yang bisa dipakai.

Beberapa tempat yang diincar diantaranya, Markas Kostrad Cilodong, Pusat pendidikan POM di Cimahi, Pusat Pendidikan Secapa AD, Markas Kopassus Cijantung, serta Pusdik Secaba Rindam Jaya.

“Kita tentunya mencari tempat yang punya sarana dan prasarana yang lengkap, mulai dari lapangan praktek yang bagus, ruang kelas representatif, serta pemondokan bagi para peserta.”tutup Verry.(RMO)